Alkisah, Nasrudin ditunjuk sebagai hakim urusan khusus yang mengurusi urusan-urusan yang tak ditangani oleh hakim konvensional yang lain.
Pada suatu hari dia didatangi oleh seorang Ibu dengan anaknya yang berusia 8 tahun. Sang Ibu mengadukan kepada Nasrudin jika si anak tersebut sangat suka sekali makan gula, sehingga dalam sehari bisa menghabiskan 5 ons gula. Segala cara sudah dilakukan oleh si Ibu, mulai menasehati sampai dengan memarahi, ternyata si anak tetap membandel sehingga si Ibu putus harapan, dan satu-satunya harapan yang ada adalah mengajukan kepada Nasrudin untuk diadili.
Setelah mendengar dengan cermat, sang hakim kemudian terdiam sesaat. Kemudian ia berkata kepada sang Ibu dan anak itu untuk kembali ke pengadilan dua minggu kemudian.
Setelah dua minggu kemudian, Ibu dan anak itu datang ke pengadilan untuk mendapatkan putusan dari Nasrudin. Ternyata Nasrudin telah siap menyambut keduanya. Maka acara sidangpun dimulai.
”Hai anak kecil, kau dihukum untuk mengurangi makan gula dari 8 ons menjadi 3 ons, yang pelaksanaannya dilakukan selama dua minggu, ” kata Nasrudin.
Sang Ibu terkejut dengan keputusan itu, lalu ia bertanya pada Nasrudin,” Ya Mulah, mengapa Anda hanya memerintahkan anak ini mengurangi makan gula sebanyak 5 ons saja?”
Maka dengan lembut Nasrudin menjawab,” Hai Ibu tua, sebelum aku memberikan keputusan ini, aku mencobanya terlebih dahulu. Aku juga suka sekali makan gula, bahkan sehari bisa menghabiskan 10 ons. Setelah kucoba untuk mengurangi makan gula selama dua minggu ini, ternyata aku hanya mampu mengurangi sampai 5 ons, sehingga menurutku mustahil aku akan melarang anak itu makan gula, sedang aku sendiri hanya bisa mengurangi makan gula sebanyak 5 ons saja dalam dua minggu.”
Pada suatu hari dia didatangi oleh seorang Ibu dengan anaknya yang berusia 8 tahun. Sang Ibu mengadukan kepada Nasrudin jika si anak tersebut sangat suka sekali makan gula, sehingga dalam sehari bisa menghabiskan 5 ons gula. Segala cara sudah dilakukan oleh si Ibu, mulai menasehati sampai dengan memarahi, ternyata si anak tetap membandel sehingga si Ibu putus harapan, dan satu-satunya harapan yang ada adalah mengajukan kepada Nasrudin untuk diadili.
Setelah mendengar dengan cermat, sang hakim kemudian terdiam sesaat. Kemudian ia berkata kepada sang Ibu dan anak itu untuk kembali ke pengadilan dua minggu kemudian.
Setelah dua minggu kemudian, Ibu dan anak itu datang ke pengadilan untuk mendapatkan putusan dari Nasrudin. Ternyata Nasrudin telah siap menyambut keduanya. Maka acara sidangpun dimulai.
”Hai anak kecil, kau dihukum untuk mengurangi makan gula dari 8 ons menjadi 3 ons, yang pelaksanaannya dilakukan selama dua minggu, ” kata Nasrudin.
Sang Ibu terkejut dengan keputusan itu, lalu ia bertanya pada Nasrudin,” Ya Mulah, mengapa Anda hanya memerintahkan anak ini mengurangi makan gula sebanyak 5 ons saja?”
Maka dengan lembut Nasrudin menjawab,” Hai Ibu tua, sebelum aku memberikan keputusan ini, aku mencobanya terlebih dahulu. Aku juga suka sekali makan gula, bahkan sehari bisa menghabiskan 10 ons. Setelah kucoba untuk mengurangi makan gula selama dua minggu ini, ternyata aku hanya mampu mengurangi sampai 5 ons, sehingga menurutku mustahil aku akan melarang anak itu makan gula, sedang aku sendiri hanya bisa mengurangi makan gula sebanyak 5 ons saja dalam dua minggu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar